Minggu, 18 November 2012

DI BALIK KEAJAIBAN ANGKA TUJUH

Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah,

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya,
“Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”

Sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini.

Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
 Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.

- Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan
- ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}.
- Antara al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.

- Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Jumlah huruf kedua ayat tersebut 29 buah, juga kelipatan 7.

Di antara rahasia di balik angka “7” ini yang lain adalah :
 Allah telah menjadikan 7 HARI dalam seminggu.
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN langit
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN bumi.
Allah telah menjadikan 7 AYAT di dalam surah Al-Fatihah.
Allah telah menjadikan 7 KALI putaran TAWAF mengelilingi kaabah.
Allah telah menjadikan 7 KALI SA’I antara Bukit Shafa dan Marwah.
Allah telah menjadikan 7 PINTU SYURGA.
Allah telah menjadikan 7 PINTU NERAKA.
Allah telah menjadikan 7 PENGHUNI GUA yang tidur selama lebih 300 tahun didalam Gua (Surah Al-Kahfi)
Allah telah menjadikan 7 ANGGOTA SUJUD didalam sholat (2 kaki,2 lutut,2 tapak tangan dan 1 dahi)
Allah telah menjadikan 7 LAUTAN (Mediterranean,Adriatik,Laut Hitam,Laut Merah,Laut Arab,Persian,Laut Kaspia)
Allah telah menjadikan 7 BENUA (Asia,Afrika,Amerika,Australia,Antartika,Eropa,Oceana)
Allah telah menjadikan angka 7 sebagai no ‘prime’(nomor perdana) dlm penyelesaian masalah matematik.Ianya juga digelar sebagai ‘safe prime’/no perdana yg unik.
Allah telah menjadikan 7 sebagai penyelesaian kebanyakan masalah matematik yang melibatkan bilangan genap,polynomial,vector dan bilangan faktor sepunya.
Allah telah menjadikan 7 sisi polygon (heptagon), dimana sebuah polygon dpt dilukis dgn menggunakan jangka lukis,namun tidak bagi Heptagon (7 sisi) yang sekata ini.
Allah telah men
hasil jadikan 7 sebagai nilai yang paling sering muncul (kemungkinan 1/6) apabila dadu dilemparkan,jumlah tambah 2 permukaan yg muncul itu menghasilkan 7
“Millenium Prize Problems” merupakan 7 masalah dalam ilmu matematik yang diumumkan oleh “Clay Mathematics Institute”.Hingga kini 6 lagi masalah tersebut belum diselesaikan.
Allah telah menjadikan 7 warna di dalam pelangi.
Allah telah menjadikan 7 atom karbon didalam setiap molekul Heptana
Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai ‘NEUTRAL’ antara sifat acid dan alkali.
Allah telah menjadikan 7 sebagai nombor atom didalam nitrogen.
7 merupakan bilangan “KALA” di dalam jadwal berkala (pengelasan unsur kimia)
Allah telah menjadikan 7 “Cervical vetebratae”/(tulang belakang leher yang menyambung ke kepala) bagi kebanyakan mamalia.
Terdapat 7 jenis virus merujuk kepada “Pengelasan Baltimore”

 Dalam Logika ilmiah menetapkan bahwa sebuah KEBETULAN tidak akan terulang secara terus menerus dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara yang...............AMAT MENGAGUMKAN.

Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa penyusunnya telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.

Sesungguhnya Allah tidak menjadikan sesuatu perkara itu dengan sia-sia atau secara kebetulan melainkan disebaliknya mengandung suatu hikmah besar lagi tersembunyi didalam pengetahuan dan rahasia Allah S.W.T.




SUARA HATI WANITA YANG DIPOLIGAMI



Terasa dunia akan runtuh ketika kau meminta izin kepadaku untuk menikah lagi. Membayangkan kau, suamiku tersayang, sedang membagi cinta, perhatian dan segala kesenangan duniawi lainnya dengan wanita lain, bukan hanya sekedar mendatangkan pusing dan mual tapi juga penyakit cemburu serta sakit hati yang mungkin tak akan berkesudahan bagiku. Jangan protes wahai suamiku, Bahkan istri-istri nabi yang muliapun, mereka tak bisa menghindar dari kecemburuan. Semua itu karena cinta yang teramat sangat untukmu.

Sejenak akupun buru- buru mengadakan koreksi kilat tentang apa yang kurang dari diriku, atau tentang apa yang selama ini menjadi kelemahanku selama ini. Seakan semua daya upaya akan aku kerahkan ketika menyadari bahwa kenyataan didepan akan sebentar lagi sampai kepadaku. Dan akhir dari usaha itu adalah cara yang aku fikir efektif untuk menghadang kenyataan takdir yang akan diberikan Allah untukku


Akhirnya hari itupun datang saat aku harus mengatakan sebuah jawaban untukmu. Ya Allah, wanita mana yang ingin cintanya terbagi. Wanita mana yang kuat melihat suaminya bermesraan dan bahagia bersama suamiku..suamiku yang sangat aku cintai. Ya Allah, bahkan jika kenyataan ini terbalik, dan dia berada pada posisiku, sanggupkah engkau wahai suamiku?


Imanku mengatakan aku bisa merelakanmu, namun kecemburuan dan perasaanku mengunci hatiku untuk tetap mengatakan tidak, tidak dan tidak untukmu. Pernikahan kita adalah tentang kita, kau dan aku, sama sekali tidak tentang dia. Dan lalu bagaimana mungkin kau tega memasukkan dia kedalam kebahagiaan kita? Apakah selanjutnya kita akan bahagia, suamiku?


Sekali lagi, aku tidak bisa lepas dari kodratku sebagai wanita yang identik dengan kecemburuan yang sangat melekat erat. Namun sekuat tenagaku aku mencoba tidak emosional. Sulit.. walaupun semua ini sangat sulit.


Namun… akhirnya kecintaan Allah menyadarkanku. Bukankah menikah adalah ladang amal bagiku untuk menggapai surga?, walau sekali lagi, Demi Allah sangat sulit merelakan bagian dari diriku masih harus ku bagi dengan orang lain.

Namun… sekali lagi, Bahasa iman menggugah kesadaranku kembali. Sekejab kupalingkan egoku untuk menilai maduku. Bukankah situasi ini juga menjadi cobaan bukan hanya untuk aku dan suamiku, tapi terutama adalah baginya. Betapa resiko sosial akan datang kepadanya, cap jelek sebagai perebut suami orang akan dilekatkan kepadanya. MasyaAllah, betapa aku juga mungkin tidak akan sanggup jika menjadi pelakon kisah hidupnya. Bukankah jodoh sudah digariskan Allah atas semua manusia. Diapun tak pernah bisa memesan dari mana jodohnya akan datang. Namun ketika jodohnya adalah suamiku sendiri, lalu apakah aku harus menyalahkannya, yang berarti pula menyalahkan Allah sang maha pengatur?

Dari pada aku memperburuk keadaan ini dengan prasangka yang menghinakanku sendiri, lebih baik aku menguatkan hati untuk membantu menguatkan suamiku. Suamiku.. seseorang yang telah bertahun-tahun menjadikan aku satu- satunya ratu didalam hati dan rumahnya, memulyakanku dengan segenap cinta dan kasih sayang, dan orang yang paling mengerti dan mencintaiku. Pantaskah jika akhirnya aku mennyebutnya sebagai pengkhianat atas kasih sayangku? pantaskah aku menyebutnya orang yang tidak tahu terimakasih atas semua pengorbanan dan kasih sayangnya? tidak, sama sekali tidak. Bahkan aku tidak akan rela gelar itu disebutkan kepada suamiku, bahkan oleh diri aku sendiri.


Sesuatu akan lebih berharga ketika hal itu telah atau akan meninggalkan kita. Semoga ketika kau telah bersamanya, akan ada penghargaan lebih atas kebersamaan kita. Dan aku pastikan kau tidak akan merasa ditinggalkan olehku, karena aku tahu bebanmu akan terasa lebih berat kedepannya, dan akan sangat sulit bagimu untuk memilih. Maka aku tak akan membawa engkau pada posisi memilih.Seperti yang disabdakan rasul yang mulia bahwa wanita sholihah adalah perhiasan terindah bagi suaminya, dan subhanallah, aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Sekaranglah saatku untuk membuktikan padamu bahwa aku pantas menjadi perhiasan terindah yang pernah kau miliki, dan aku benar- benar menyayangimu.


Aku buka pikiranku dengan keikhlasan. Dan keikhlasan itu akhirnya berbuah pikiran bahwa engkau bukanlah milik ku yang abadi. Aku khkawatir ketika cinta itu melekat erat dihatiku, justru kesenangan hidup itu akan menjadikanku mendua terhadap cinta kepada zat yang maha mencinta. Ah ternyata keikhlasan itu tidak selamanya menyakitkan. Menyakitkan hanya bagi mereka yang merelakan diri mereka sakit dan menyia-nyiakan perolehan pahala yang seharusnya bisa menjadi miliknya.Dan sebagai pribadi yang ingin lebih pintar, aku tentu tak akan melakukan hal itu. Ternyata Keikhlasan itu nikmat jika dalam menjalaninya hati condong kepada cinta hanya kepada Allah.


Ya Allah semoga surga Mu akan menjadi seindah-indahnya tempat kembaliku kelak, dan semoga kau jadikan aku sangat lebih bahagia bersanding dengan suamiku disana, dalam kehidupan yang abadi.


…,Subhanallah, iman menguatkanku, ikhlas melegakanku, dan Allah memang benar- benar menyejukkan hatiku, bahkan saat aku berada sendiri disini, dan kau berada disana wahai suamiku,…


Setelah kesejukan itu memenuhi relung hatiku, untuk selanjutnya aku memohon maaf kepadamu wahai suamiku, bahwa karena cintaku kepada Allah telah mengalahkan cintaku kepadamu. Aku yakin kau bukanlah pribadi yang akan menjadikan Alquran sebagai tameng bagi nafsumu sendiri.Kau dengan tekadmu yang ingin memuliakannya sebagai mana kau memuliakanku sebagai istrimu karena Allah, maka akupun akan merelakanmu pula karena Allah. Semoga kelegaan hatiku dan kemuliaan niatmu bukan hanya sekedar omong kosong, namun akan menjadi bukti nyata pernyataan cinta kita yang hanya karena Allah. Dan kini, aku mempersembahkan wanita itu untukmu. Benar- benar sebuah akhir yang sangat melegakan bagi sebuah kecintaan yang hanya karena Allah…